Pada suatu ketika, Abah Guru Sekumpul berhaji dan akan
melaksanakan tawaf perpisahan. Abah Guru Sekumpul sangat ingin mencium hajar
aswad namun saat itu jamaahnya terlalu banyak. Akhirnya Abah Guru Sekumpul
tetap berusaha mengantri sambil berharap dimudahkan Allah SWT.
Saat mengantri itu, tiba tiba datang rombongan bertubuh
besar yang juga ingin mencium hajar aswad. Jamaah yang bertubuh besar ini yang
saling dorong hingga Abah Guru Sekumpul terdorong kedepan. Tanpa terasa, Hajar Aswad sudah dihadapan wajah Abah Guru Sekumpul.
Bahkan, ada yang mendorong kepala Abah Guru Sekumpul hingga
beliau mencium hajar aswad. Bahkan beliau berkali kali terdorong kedepan hingga
tak bisa dihitung lagi jumlah Abah Guru Sekumpul mencium hajar aswad.
Hal itu wajar terjadi. Karena dalam keadaan berebut mencium
hajar aswad itu tidak bisa lagi di kontrol. Tidak bisa lagi maju ataupun
mundur. Sampai sampai penjaga hajar aswad berkata “Syauq, Syauq”, atau bahasa
mudahnya “hajar aswadnya yang rindu dengan anda”.
Itulah pengalaman menarik Abah Guru Sekumpul saat berhaji.
Abah Guru Sekumpul tidak berusaha keras ingin mencium hajar aswad, namun Allah
SWT. Yang menolong. Jika orang orang indonesia yang kecil kecil ini mungkin
saat dorong mendorong itu akan terpelanting. Namun karena Allah mudahkan, maka
mudahlah hajat beliau qobul.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=fcbyPDdwqNo&t=3579s
Posting Komentar